Proses Pelaksanaan Stressing Girder yang Benar - Ruang Sipil

Breaking

Ruang Sipil

Memberikan Informasi Teknik Sipil

About Author

Senin, 19 Maret 2018

Proses Pelaksanaan Stressing Girder yang Benar

Saat ini pembangunan infrastruktur di Indonesia terbilang sangat pesat mulai dari pembangunan LRT (Light Rapid Transit), MRT (Mass Rapit Transit), underpass ataupun fly over. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik ditujukan agar mengurangi kemacetan dan memperlancar proses ekonomi.

Hampir diseluruh pembangunan fly over, jembatan dan jalur LRT menggunakan girder sebagai balok penghubung antara dua tiang (pier). Dipilihnya girder karena kekuatan strukturnya sudah terjamin dan pengerjaanya yang tidak membutuhkan waktu lama.

Beton girder mempunyai panjang yang beragam antara 20 m sampai 40 m, lokasi pembangunan yang sulit akan sangat berbahaya jika menggakut dengan kondisi girder secara utuh. Biasanya girder akan di bagi beberapa segmen dan dilakukan sambungkan dengan perekat dan di tegangkan (stressing).

Untuk melakukan penyambungan dan stressing harus dibuatkan lantai kerja yang datar agar saat peletakan girder tidak miring dan terjadi kesalahan.

Berikut cara stressing yang benar pada girder dilapangan :

1.    Instalasi Strand
Strand ini terbuat dari kabel baja, strand harus dilakukan instalasi agar tidak ada strand yang memuntir ketika dilakukan stressing. Pasangkan selotip atau lakban pada ujung strand agar mudah memasukan ke dalam tendon.

2.    Pemasangan Wedge Plate
Setelah instalasi strand telah selesai maka dilakukan pemasangan wedge plate, strand dimasukan pada lubang wedge plate. Wedge ditekan hingga menyentuh casting dan posisi strand tidak boleh saling bersilangan nanti strand akan terjepit.

3.    Pemasangan Wedges
Pasangkan wedges ke dalam strand dan dimasukan delam lubang wedge plate. Jumlah wedges ini disesuaikan dengan jumlah strand yang dibutuhkan pada setiap tendon. 

4.    Proses Jacking
Alat jacking dipasangkan hingga menyentuh wedge plate, disela-sela antar segmen dapat diberi lem beton agar beton saling merekat satu sama lain. Struktur beton yang dilakukan stressing harus mencapai minimum kuat tekan yang di isyaratkan konsultan (K-450).

Alat jacking akan melakukan stressing hingga antara segmen benar-benar menyatu. Setelah semua segmen telah menyatu dan rapat, semua alat yang telah dipasang dapat dilepaskan mulai dari alat jacking, wedges dan wedge plate.

Lalu potong strand yang berlebihan dengan menggunakan bar cutter. Balok girder pun sudah siap dilakukan ke proses selanjutnya yaitu proses erection dengan menggunakan bantuan crane.

Berikut video tentang proses stressing pada dilapangan.




2 komentar:

  1. biasa digunakan dimana untuk pengerjaan seperti ini?
    di Kampus Universitas Medan Area blum ada bangunan menggunakan yg sepert ini

    BalasHapus
  2. terimakasih utk infromasinya, hanya masukqaqn utk video di youtubenya diperhatikan lagi unsur K3nya (spt APDnya, metode lifting diperhatikan taglinenya serta posisi aman dari pekerja saat melakukan lifting

    BalasHapus