Test Sondir untuk Mengetahui Daya Dukung Tanah - Ruang Sipil

Breaking

Ruang Sipil

Memberikan Informasi Teknik Sipil

About Author

Jumat, 16 Maret 2018

Test Sondir untuk Mengetahui Daya Dukung Tanah

Sebelum proses pembangunan infrastruktur, bendungan dan gedung harus melakukan kesiapan dan beberapa pengujian yang nantinya akan menjadi acuan dalam perencanaan pondasi. Pengujian bisa dilakukan langsung di lapangan dan didalam laboratorium.

Pengujian di lapangan biasanya akan melakukan pengujian dengan menggunakan alat yang dapat mengetahui informasi didalam tanah, proses pengujian dilapangan dilakukan hingga ke dalaman tanah keras atau tanah memberi dukungan yang baik.

Sedangkan proses pengujian didalam laboratorium biasanya akan menggunakan zat-za cair yang di tuangkan ke tanah sampel untuk mengetahui kadar air, kandungan di dalam tanah, berat jenis tanah dan masih banyak lagi.

Untuk penyelidikan dilapangan biasanya menggunakan dengan penyelidikan Cone Penetration Test (CPT) atau lebih dikenal dengan sondir. Alat sondir dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengujian ringan dengan kapasitas 0-250 kg/cm2 dan pengujian berat dengan kapasitas 0-600 kg/cm2.
  
 Jenis tanah yang cocok untuk diuji degan sondir adalah kondisi tanah yang tidak berbatu sehingga akan lebih mudah. Komponen utama sondir adalah konus yang ditekan kedalam tanah untuk mengetahui karakteristik tanah setiap kedalaman 20 cm.

Besaran penting yang diukur pada uji sondir adalah perlawanan gaya ujung yang akan diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besaran gaya ini akan menunjukan karakteristik tanah dan konsistensinya.

Berikut acuan yang dapat dilakukan setelah melakukan uji sondir di lapangan :
1.    Tanah sangat keras    > 150 kg/cm2
2.    Tanah keras        80-150 kg/cm2
3.    Tanah sangat kenyal    40-80 kg/cm2
4.    Tanah kenyal        20-40 kg/cm2
5.    Tanah teguh         10-20 kg/cm2
6.    Tanah lunak        5-10 kg/cm2
7.    Tanah sangat lunak    < 5 kg/cm2

Pengujian sondir dapat dilakukan secara berulang kali untuk mendapatkan hasil data yang lebih akurat, biasanya hasil dari pengujian sondir akan berupa grafik yang akan menunjukan nilai qc. Laporan tersebut menjadi acuan untuk proses selanjutnya.

Setelah semua data sondir dilakukan analisa maka bisa di dapatkan pondasi yang cocok sesuai kondisi tanah tersebut. Jenis pondasi bisa menggunakan tiang pancang ataupun dengan bore pile, kedua pondasi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masih.

Perlu diingat pemilihan pondasi sangat penting untuk keadaan sekitarnya, pondasi pancang memang lebih ekonomis dibandingkan pondasi bore pile. Namun efek getaran pancang akan terjadi pada sekelilingnya dan dapat merusak bangunan sekitar.

Sedangkan pondasi borepile harganya akan cukup mahal namun dalam membuat pondasi borepile tidak akan menimbulkan getaran dan aman untuk keadaan sekitar.

Berikut video langkah-langkah dalam melakukan pengujian Sondir di lapangan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar