Perbedaan Perkerasan Jalan Aspal dan Beton - Ruang Sipil

Breaking

Ruang Sipil

Memberikan Informasi Teknik Sipil

About Author

Rabu, 07 Maret 2018

Perbedaan Perkerasan Jalan Aspal dan Beton

Sebagian jalan di daerah Indonesia masih belum memiliki jalan yang layak untuk akses aktifitas warga sekitar, kondisi jalan rusak dan penerangan yang minim akan sangat berbahaya ketika dilewati saat malam hari karena terdapat banyak lubang besar yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Pada di daerah jalan sering kali diabaikan oleh pemerintah untuk memperbaikinya, namun ada juga yang telah diperbaiki tetapi kondisi jalan malah menjadi rusak kembali. Biasanya para penduduk sekitar
menggunakan batu pecahan untuk menambal lubang jalan agar tidak ada genangan pada saat hujan turun.

Di Indonesia karakteristik jalan dibagi menjadi dua bagian yaitu jalan aspal (flexible pavement) dan jalan beton (rigid pavement). Jalan aspal biasanya digunakan pada jalan perkotaan, protocol dan jalan tol. Sedangkan jalan beton biasanya digunakan pada jalan provinsi, jalan tol dan lain-lain.

 
Sumber gambar: www.mappijatim.or.id

Jalan Aspal (Flecible Pavement) adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal. Sebelum melakukan pengaspalan, akan dilakukan pemadatan material agregat kasar dengan menggunakan mesin tendem roller agar material menjadi rata dan elevasi tetap sama. Lalu dilakukan campuran aspal panas dan secara langsung di tuangkan lalu di ratakan dengan mesin khusus. 

Pengerjaan aspal lebih cepat selesai dibandingkan oleh beton, jika ada kerusakan pada titik tertentu maka pengerjaan aspal menjadi pilihan utama untuk menambal titik tersebut karena hanya dalam beberapa jam pengerjaan telah selesai. Biaya yang di keluarkanpun lebih murah serta keamanan dan kenyamanan dalam berkendara lebih nyaman karena permukaan aspal yang halus

 
Sumber gambar: www.mappijatim.or.id

Jalan Beton (Rigid Pavement) adalah perkerasan jalan yang menggunakan bahan agregat kasar, dicampur air dan bahan adiktif untuk mendapatkan beton yang berkualitas. Sebelum melakukan pengecoran pada jalan,akan dilakukan pembersihan, lalu dipasangkan bekisting dan besi tulangan agar jalan beton menjadi kuat. 

Pengerjaan beton lebih lama dibandingkan oleh aspal karena harus menunggu beton menjadi benar-benar kering, biaya yang di keluarkan pun lebih banyak karena harus memperkerjakan lebih lama serta kenyaman dan keselamatan kurang terjaga karena jalan beton sedikit kasar ketimbang aspal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar