Sebelum melakukan pembangunan penting rasanya untuk melakukan sejumlah pengujian agar mengetahui kekuatan dari material itu. Termasuk pengujian kekuatan beton didalam laboratorium dengan cara uji tekan beton dan dilapangan dengan menggunakan hammer test.
Beton di buat oleh agregat kasar dan agregat halus dan diaduk hingga tercampur dengan rata. Pengujian tekan beton dilakukan dengan menggunakan beton segar yang sama dan dicetak dalam ukuran silinder berdiameter 152 mm hingga 305 mm.
Berikut langkah-langkah yang harus disiapkan
- Siapkan beton yang hendak diuji yaitu beton segar yang mewakili campuran beton. Siapakan cetakan berbentuk silinder atau kubus dan masukan beton segar tersebut ke dalam cetakan.
- Setiap lapisan adukan beton yag telah dimasukan ke dalam cetakan dipadatkan dengan cara di tusuk-tusuk menggunakan tongkat besi.
- Pemadatan pertama tongkat besi tidak harus msenyentuh bagian dasar cetakan, sedangkan pemadatan kedua dan ketiga, tongkat besi harus masuk kedalam sekitar 25,4 mm agar tidak ada rongga didalamnya.
- Ratakan permukaan beton dan tutup dengan bahan kedap air dan tahan karat. Tempat kan cetakan beton pada ruangan yang datar dan diamkan selama 24 jam agar kering dengan maksimal.
- Bila sudah kering, keluarkan cetakan dengan cara merendam dalam air bersuhu 25 derajat celcius selama waktu yang ditentukan.
- Setelah beton keluar dari cetakan langsung dibersihkan agar tidak ada sisa-sisa yang menempel pada beton tersebut.
- Catat berat beton dan ukurannya ketika akan melakukan pengujian.
- Beri lapisan mortar belerang pada bagian bawah dan atas beton. Mortar belerang di lelehkan dan diletakan pada bawah dan atas beton dan diamkan agar mortar belerang menjadi kering dan keras.
Pengujian kuat tekan beton
- Siapkan beton yang sudah siapkan dengan baik, siapkan alat uji. Alat uji tekan ini dirancang khusus memang untuk menguji kekuatan beton didalam laboratorium.
- Letakkan beton didalam alat uji dan ditempatkan harus pada bagian tengah alat uji. Operasikan mesin uji dengan menggunakan beban konstan 2 kg/cm2 sampai 4 kg/cm2 per detiknya.
- Uji beban ke beton terus dilakukan hingga beton menjadi hancur.
- Catat dengan baik beban maksimum selama pengujian dilakukan dan amati pecahan beton kondisi beton itu.
- Dari hasil catatan itu bisa dilakukan perhitungan dengan kuat tekan beton menggunakan rumus PA(Kg/cm2).
- P adalah beban maksimum dengan satuan kg dan A akan menjadi luas penampang beton dengan saatuan cm2. Uji tekan beton biasanya dilakukan pada usia 3 hari, 7 hari dan 28 hari agar mendapatkan nilai yang akurat.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda yang sedang ingin melakukan pengujian kuat tekan beton didalam laboratorium. Jangan lupa follow blog kami agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar