Pondasi Sarang Laba-laba untuk Konstruksi Tahan Gempa

Di daerah Indonesia sering kali terjadi bencana gempa bumi yang terkadang diselingi dengan tsunami besar. Banyak bangunan selalu rusak bila terkena guncangan gempa dengan kekuatan yang besar, kerusakan bangunan juga bisa mengancam bagi orang-orang sekitar karena bisa saja terkena material yang jatuh dari atas.

Kebanyakan orang berfikir untuk membuat konstruksi bangunan tahan gempa pasti akan mengeluarkan banyak biaya yang berlebih. Seiring berkembangnya dunia digital, teknologi untuk tahan gempa saat ini sangat mahal sekali.

Seperti contoh teknologi Base Isolator dari Jepang, teknologi ini akan menerapkan pada setiap kolom harus diberi dengan elastometer untuk menahan gaya gempa dan konstruksi bawahnya juga harus didesain secara khusus.

Gempa  bumi yang terjadi memang tidak bisa untuk di prediksi oleh teknologi canggih sekalipun. Seorang Engineer sering kali dituntut untuk membuat bangunan tahan gempa namun dengan biaya yang terjangkau.

 

Salah satu konstruksi penahan gempa yang popular saat ini adalah konstruksi Sarang Laba-laba yang telah ditemukan pada tahun 1976 oleh Ir Ryantori dan Ir Sutjipto. Pada awalnya konstruksi ini digunakan pada kondisi tanah yang lunak dan gambut saja.

Konstruksi sarang laba-laba terdapat dari rib-rib beton bertulang tipis dan membentuk grip-grip segitiga yang kaku dan menyeluruh. Rib-rib beton yang berbentuk segitiga akan diisi oleh tanah yang langsung dipadatkan untuk menjadikan satu kesatuan yang kaku.

Konstruksi sarang laba-laba akan mengikuti gaya dan arah gempa yang terjadi, sehingga ketika gempa datang pondasi itu tidak akan melawan melainkan mengikutinya. Pondasi yang dibuat untuk tetap kaku dan melawan gaya gempa akan dapat menyebabkan bangunan menjadi retak dan roboh.

Metode ini sangat efisien karena memanfaatkan tanah sebagai bagian dari strukturnya dan komposisi tanah mencapai 80% tanah yang dipadatkan dan 20% beton bertulangnya. Secara pengerjaannya, konstruksi ini juga lebih cepat selesai ketimbang yang lainnya.